Meniti hari tanpa kau dan dia
Hanya di temani sepi dan bayang bayang lama
Memutar otak untuk terus menjana
Walau tika hati terasa lara
Sering aku tertanya apa khabar kau dan dia
Sudah habiskah cokelat yang pernah ku beri padamu
Atau telah lesap seperti cintanya padaku dulu
Sudahkah kau simpul analisa tentang teman barumu
Atau masih terdiam laksana kata ku pada dia dulu
Aku umpama sang celik bermata buta
Pendengar yang tuli sekali
Tak mampu untuk terus hidup tanpa kau atau dia
Meraba mencari arah baru yang ada
Bila agaknya akan ku sampai ke sana
Bahagia itu milik semua
Tapi pada aku.........mungkin ini balasan yang maha esa