Sunday, September 7, 2014

Untukmu

Tiap baris ayat sedih
Pada celah tawa riang pedih
Walau tercipta asap gurih
Tulisan ini akan terus mendatang masih
Mencipta tiap bicara  aku yang masih  sahih

Tiap luahan ini untukmu
Walau masa telah lama berlalu
Tiap masa dan pada iap waktu
Di fikiran aku kau tetap lalu
Memberi senyummu yang datang bertalu
Biar aku tak memiliki jasadmu
Namun tak siapa boleh merampas memori itu
Satu-satunya tentang dirimu yang milik ku

Walau ku biar dirimu pergi
Tak bermakna cinta ini terhenti
Berilah peluang rasa ini bersemi
Peluang yang tak pernah kau beri
Dari dulu hingga kini
Ruang lohong pada hati ini
Hanya untukmu Tuan Puteri
Walau seribu tahun aku diberii nanti
Aku sanggup untuk tersia bermimpi