Monday, August 19, 2013

Sang Puteri dan Purnama (Sambungan)

Sambung...

Arakian kisah mereka berdua,
Hati tertunggu tak terduga jua,
Hingga datang waktu gerhana,
Purnama lupus setiap rupa,
Hanya tinggal pekat gelita.

Wahai purnama beta,
Kemana dikau berada,
Rindu ini sudah dipersada,
Sunyi ini mencengkam jiwa,
Dimana purnama beta.

Longlai sendi sang puteri,
Jiwanya kosong tak berisi,
Merangkak terus menyepi,
Dicelah-celahan batuan laut berapi,
Lemas tidak bertepi.

Tatkala tamatnya gerhana,
Muncullah purnama dibalik hijabnya,
Hatinya sarat berbunga,
Menyapa puteri Felisha,
Tanda disedari puteri sudah tiada,
Dimakan sunyi jiwa laranya.

Kini purnama menyendiri,
Walau berjuta memuji tinggi,
Dirinya hanya untuk puteri.


-AAA-